Pascainsiden di Kampus Universitas Al Asyariah

IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia ~> Pascainsiden di Kampus Universitas Al Asyariah (Unasman) Kabupaten Polman, Sulawesi Barat (Sulbar),polisi belum melakukan uji balistik pada proyektil peluru yang menembus leher Sofyan,28,salah satu dosen di kampus tersebut.

Insiden penembakan itu terjadi saat polisi mengamankan eksekusi di kampus yang dipimpin Rektor Chudria Sahabuddin tersebut, Kamis (13/1) lalu. Saat itu, peristiwa berdarah ini melukai puluhan mahasiswa dan dosen, termasuk anggota polisi. Polisi baru merencanakan akan mengambil proyektil peluru, Kamis (17/2), pekan depan untuk selanjutnya uji balistik di Puslabfor Mabes Polri Cabang Makassar.Padahal, proyektil tersebut telah dikeluarkan dari tubuh korban tidak lama pascajkejadian oleh tim dokter Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Kapolres Polman AKBP I Gusti Ngurah Rai Mahaputra menjamin hasil uji balistik ini akan disampaikan secara transparan kepada pihak keluarga korban. Mantan Kasat Samapta Polwiltabes Makassar ini mengatakan, keluarga korban tidak perlu khawatir proyektil akan direkayasa. “Keluarga korban tidak perlu khawatir proyektil itu akan diganti. Nantinya,pada saat penyerahan proyektil Tanggal 17 nanti, tentu akan dilakukan sesuai dengan prosedur seperti dibuatkan berita acara penyerahan,” Kata I Gusti Ngurah Rai Mahaputra usai menjenguk korban Sofyan di Rumah Sakit DR Wahidin Sudiro Husodo Makassar, Kamis (10/1).

Kapolres yang didampingi istri Ade sekaligus meminta maaf kepada keluarga korban atas insiden tersebut. I Gusti Ngurah Rai menjelaskan, uji balistik tersebut dimaksudkan untuk mengetahui pemilik proyektil yang menembus leher Sofyan. Sejauh ini, kata dia Polres Polman sudah memproses 18 anggotanya yang diduga bertindak di luar prosedur pengamanan massa. “Kami sudah menahan selama tujuh hari mulai tanggal 24 sampai 31 Januari 18 anggota karena diduga tidak mengikuti perintah. Selanjutnya masih akan diproses, saya termasuk diperiksa oleh Propam Polda,” kata mantan Kasubdit Bin Ops Polda Sulselbar ini. Sementara itu, korban Sofyan masih diisolasi di ruang ICU Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan.

Alumni Jurusan Komunikasi Univeritas Hasanuddin (Unhas) ini masih dirawat intensif dibantu oksigen.Korban belum bisa berkomunikasi dan hanya bisa menggerakkan matanya. Sementara itu, perkembangan kasus DDI-Unasman Polman akhirnya menemukan titik terang, setelah tim mediasi dari DPRD Polman menghadap langsung ke Kementerian Pendidikan Nasional di Dirjen Dikti.Ketua Tim Mediasi Mappangara mengatakan,ada dua hal penting yang dibawa tim ke Jakarta.Yakni soal status Unasman dan aset DDI. Dari sisi status, kata Mapanggara, Unasman sudah jelas dan sah terdaftar pada Dirjen Dikti.

Sehingga kampus ini tidak bisa serta merta dihapus begitu saja. Sementara dari sisi aset, pihaknya akan memfasilitasi kembali pertemuan antara DDI dengan Unasman.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel